Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 11, 2009

Memaknai Bumi

Diatas bukit yang menyerupai lukisan Kabut bagaikan dinding tebal Yang menopang udara, musim menjadi tangga Antara yang sementara dengan yang kekal Yang nampak terlihat dengan yang tdak terlihat Pohon-pohon berbaris melingkari danau Seperti deretan usiaku yang risau Menjelma burung-burung kecil, kecipak-kecipak air Jalan setapak yang terus mengalir. Semakin ke tenggara Rumput-rumput basah menghamparkan kata-kata Kumaknai setiap butir embun yang melepuh Di tubuh daun. Kumaknai jejak-jejakku yang sunyi Kenangan-kenanganku yang kehilangan puisi Ketika memberi atau menerima, ikhlas atau terpaksa Menjadi tidak jelas lagi batasannya diantara kita Di sawah-sawah yang menyerupai tapestri Gerimis bagaikan jalinan benang emas Yang mengurung senja. Kesedihanku memaknai tanah Tanah air kita yang terbelah. Kepedihanku memaknai bumi Bumi percintaan kita yang tinggal onggokan sampah. Acep Zamzam Noor