Langsung ke konten utama

Postingan

Tentang Pembakaran "Bendera Tauhid" oleh Banser

Beberapa hari terakhir ini medsos ramai dengan isu pembakaran bendera  bertuliskan kalimat tauhid. Di twitter, kasus ini sempat menjadi tagar yang paling banyak dipakai di Indonesia, baik dengan #belakalimattauhid maupun #makarberkedoktauhid yang saat saya mengetik tulisan ini masih menjadi yang paling populer di Indonesia.  Di instagram pun demikian, banyak kawan saya yang membicarakan hal ini, dan hampir semua mengutuk tindakan pembakaran tersebut. Saya menulis ini dengan motivasi untuk mengabadikan sudut pandang pribadi saya, yang bisa jadi nanti berubah seiring waktu, dan sebagai pemicu diskusi yang sehat dengan pembaca. Asal muasal kehebohan ini adalah video beberapa anggota Banser Garut yang membakar kain berwarna hitam dengan tulisan Arab berwarna putih. Tulisan tersebut secara harfiah berarti 'Tiada Tuhan selain Allah', lazim disebut kalimat Tauhid oleh pemeluk Islam. Banyak dari saudara muslim yang tersulut emosi setelah menonton video tersebut, n...

Ibu Sang Angin

Ibu sang angin masih saja menari memutar diri memusatkan imaji Sementara adiknya yang kecil hitam tertelungkup diam dalam malam Berdua meramaikan pintu kegelapan Saat kami mulai terlentang dan mengigau Suara sang ibu terdengar lirih menemani kami Tak rela kalah dari gerutuan nyamuk-nyamuk Dan kami kadang terbangun Jika belaian ibu terasa terlalu kuat Membekukan kulit dan hati kami yang biasa hidup tanpanya.

Tentang Sakit-Menyakiti

            Banyak dari kita yang langsung marah ketika merasa disakiti, dirugikan, atau dipermailnkan oleh orang lain. Kita marah dan mempertanyakan, mengapa ia berbuat seperti itu pada kita? Padahal kita tak berdosa padanya.             Bangsa nyamuk yang selalu dimangsa cicak tak pernah membenci cicak. Mereka hanya takut. Meski mereka selalu merasa sakit saat tersangkut di lidah cicak. Meski mereka selalu merintih ketika ditelan hidup-hidup. Saat masih hidup, nyamuk hanya akan selalu berusaha menghindari cicak, karena mereka melihat teman sebangsanya disakiti oleh bangsa cicak. Ia tak pernah berpikir mengapa bangsa cicak menyakiti bangsa nyamuk. Ia tak pernah pula berniat membalas perlakuan bangsa cicak.             Cicak sebenarnya tak pernah berniat menyakiti nyamuk. Ia tak tahu nyamuk tersiksa saat masuk k...