Langsung ke konten utama

Tentang Sakit-Menyakiti




            Banyak dari kita yang langsung marah ketika merasa disakiti, dirugikan, atau dipermailnkan oleh orang lain. Kita marah dan mempertanyakan, mengapa ia berbuat seperti itu pada kita? Padahal kita tak berdosa padanya.
            Bangsa nyamuk yang selalu dimangsa cicak tak pernah membenci cicak. Mereka hanya takut. Meski mereka selalu merasa sakit saat tersangkut di lidah cicak. Meski mereka selalu merintih ketika ditelan hidup-hidup. Saat masih hidup, nyamuk hanya akan selalu berusaha menghindari cicak, karena mereka melihat teman sebangsanya disakiti oleh bangsa cicak. Ia tak pernah berpikir mengapa bangsa cicak menyakiti bangsa nyamuk. Ia tak pernah pula berniat membalas perlakuan bangsa cicak.
            Cicak sebenarnya tak pernah berniat menyakiti nyamuk. Ia tak tahu nyamuk tersiksa saat masuk ke dalam kerongkongannya. Ia hanya tahu saat itu perutnya kosong. Ia harus makan. Itu adalah kebiasaan sehari-harinya sejak kecil. Sejak kecil pula ia tahu makanannya adalah sesuatu yang bertubuh kecil, bersayap, melayang di udara, dan mengeluarkan suara dengung aneh. Ia akan memakannya meski tak tahu apa namanya, dan tetap memakannya meski makanan itu terasa bergerak-gerak saat ditelan. Baginya, gerakan-gerakan “benda” itu adalah sesuatu yang alami. Jika tak bergerak saat dimakan, berarti bukan makanan. Ia tak pernah menyadari yang ia makan adalah makhluk hidup, sama seperti dirinya. Makhluk hidup yang merasakan sakit dan siksaan. Ia hanya tahu makan.
            Jika cicak tahu nyamuk kesakitan olehnya, ia akan merasa iba dan berpikir dua kali untuk mengulangi perbuatannya. Jika pun nyamuk bisa membalas cicak, ia mungkin tak akan membalas jika ia tahu cicak tak berniat menyakitinya. Cicak tak sadar usahanya untuk makan menyakiti nyamuk.
            Kadang saat orang menyakiti kita, mereka tak tahu telah membuat kita sakit. Mereka hanya mampu melihat dari sisi mereka. Di saat seperti itu, perlu kesabaran untuk sekedar memberitahukan kesakitan kita, tanpa perlu membuang yenaga untuk marah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Pembakaran "Bendera Tauhid" oleh Banser

Beberapa hari terakhir ini medsos ramai dengan isu pembakaran bendera  bertuliskan kalimat tauhid. Di twitter, kasus ini sempat menjadi tagar yang paling banyak dipakai di Indonesia, baik dengan #belakalimattauhid maupun #makarberkedoktauhid yang saat saya mengetik tulisan ini masih menjadi yang paling populer di Indonesia.  Di instagram pun demikian, banyak kawan saya yang membicarakan hal ini, dan hampir semua mengutuk tindakan pembakaran tersebut. Saya menulis ini dengan motivasi untuk mengabadikan sudut pandang pribadi saya, yang bisa jadi nanti berubah seiring waktu, dan sebagai pemicu diskusi yang sehat dengan pembaca. Asal muasal kehebohan ini adalah video beberapa anggota Banser Garut yang membakar kain berwarna hitam dengan tulisan Arab berwarna putih. Tulisan tersebut secara harfiah berarti 'Tiada Tuhan selain Allah', lazim disebut kalimat Tauhid oleh pemeluk Islam. Banyak dari saudara muslim yang tersulut emosi setelah menonton video tersebut, n...

Tentang Petisi Menolak RUU PKS

Sekitar seminggu yang lalu beberapa sahabat mengirimkan ajakan menandatangani petisi di Change.org yang judulnya "TOLAK RUU PRO ZINA".  Saya membaca kiriman itu saat tengah malam. Setengah sadar saya berusaha meyakinkan diri bahwa ini bukan mimpi. Saya meragukan kesadaran saya karena menurut pengamatan saya (yang bisa digugat kredibilitasnya), sebagian besar anggota dewan kita masih sangat konservatif sehingga sepertinya mustahil membuat Rancangan Undang Undang yang mendukung zina (hubungan seks di luar pernikahan). Saya penasaran, RUU macam apa yang ditolak kawan-kawan ini? Saya baca isi keterangan petisinya. AWAS RUU Pro Zina akan disahkan!! BACA dan renungi. RUU Penghapusan Kekerasan Seksual ini berpandangan pengontrol tubuh perempuan adalah perempuan. Perempuan bebas dari kekerasan seksual. Ide bahwa perempuan harus diberikan kekuatan hukum untuk melindungi dirinya, ini benar dan sangat bagus. Akan tetapi ada kekosongan yang sengaja diciptakan supaya penumpan...

Program Baru, Masalah Baru?

Aku hanya terdiam saat membaca sebuah selebaran dengan logo sebuah lembaga bimbingan belajar di bagian atasnya. Setelah tahu selebaran itu dikeluarkan oleh lembaga bimbingan belajar itu, minatku untuk membacanya semakin menipis. Karena kufikir selebaran itu hanya sebuah media promosi belaka. Selang waktu berganti, saat aku baru mengisi perutku yang langsing inio, aku mampir di sebuah warung kopi tempatku biasa nongkrong, dan kubaca berita di koran sama dengan di selebaran tadi. Jadi akhirnya aku tahu jika selebaran itu bukan hanya media promosi buta. Ini adalah berita besar kawan, yang menginvasi sebagian ruang otakku yang sempit. Menteri pendidikan baru punya program menghapus SNMPTN. Program yang bagus, penghapusan SNMPTN akan mempermudah jalan bagi calon-calon mahasiswa auntuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang diminatinya. Nilai UANpun akan lebih dihargai sebagai hasil kerja keras pelajar, karena selama ini nilai UAN hanya sebagai penghias di lembaran SKHUN. Padahal UAN...